Kalimat Penakluk Dunia
Oleh Fikri Yafie
La
ilaha illallah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata.
Inilah kalimat tauhid (mengesakan Allah) yang sudah sering kita dengar dalam
kehidupan sehari-hari. Namun keseharian tersebut terkadang membuat kalimat ini
menjadi hal yang biasa untuk diucapkan dan dengar. Padahal inilah kalimat yang
melandasi dakwah tauhid Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dimusuhi para penguasa Quraisy di Mekkah, inilah kalimat
yang menyebabkan banyaknya para kaum muslimin terbunuh, inilah kalimat yang
membuat para bangsawan Romawi bergetar lututnya, dan inilah kalimat yang sampai
saat ini melandaskan keyakinan kita untuk menyembah Allah Azza Wa Jalla. Banyak
kisah kaum muslimin yang berlandaskan kalimat tauhid ini, sebelum mengetahui
kisah tersebut, hendaknya kita mengetahui arti dan makna kalimat tauhid ini.
Kalimat
La ilaha illallah, kalimat sederhana
yang hanya terdiri dari tiga huruf
“alif”, “lam”, “ha”. Secara bahasa kalimat ini memiliki arti (tidak ada
tuhan yang berhak disembah selain Allah). Kalimat ini menyatakan bahwa semua
ibadah hanya ditujukan kepada Allah Azza Wa Jalla. Semua perkataan, tindakan,
dan fikiran kita harus selalu selaras dengan apa yang Allah perintahkan dan apa
yang dilarang. Salah satu keutaman kalimat yaitu sebagaimana hadits yang diriwayatkan
oleh al-Bukhari, “Sesunguhnya Allah mengharamkan atas nereka orang yang
mengucapkan La ilaha illah yang dengan dia berharap wajah Allah”. Inilah makna
yang melandaskan semangat para kaum muslimin untuk membela agama Allah dimuka
bumi ini.
Kalimat
tauhid ini adalah penyebab para sahabat mau untuk meninggalkan keluarganya,
mengorbankan harta, bahkan mengorbankan nyawanya demi kalimat ini. Namun
kalimat ini lah yang menyebabkan pula Rasulullah menjadi dibenci oleh para
penguasa Quraisy di Mekkah. Mereka yang membenci Rasul dan para pengikutnya
tidak segan-segan untuk menyiksa siapapun yang ketahuan mengikuti ajaran yang
dibawakan oleh Rasul. Mereka tidak
rela jika kekuasaan dan ideologi nenek moyang mereka tergantikan dengan adanya
ajaran tauhid ini, sebagaimana surat As-Saffat ayat 36:
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri,” (QS 37:36).
Kalimat
tauhid ini adalah kalimat yang Rasul sampaikan kepada Kaisar Romawi Heraklius.
Sebagaiamana hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari, Rasul pernah mengajak
Heraklius untuk mengikuti ajaran Islam. Heraklius pun mengakui bahwa dia telah
mengira bahwa akan ada orang seperti Rasul yang akan datang kelak menguasai
daerah kekuasaannya dan dia meyakini kebenaran yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan.
Seandaikan dia bisa bertemu dengan Rasul, maka dia akan membasuh kedua telapak
kaki Rasulullah. Namun apadaya hidayah tak sampai padanya untuk mengimani
kalimat tauhid tersebut.
Dengan
kalimat ini, dalam sekejap sebuah kerajaan kafir dapat kehilangan para
penduduknya karena beriman kepada Allah. Dengan kalimat ini, sekejap sebuah
peradaban kafir dapat terkalahkan oleh kaum muslimin. Itulah beberapa kisah
yang menggambarkan bagaimana dahsyatnya dampak dari kalimat tauhid ini. Oleh
karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai umat Islam mengamalkan dan
mempelajari lebih dalam makna dari kalimat tauhid.
Semoga Allah Azza Wa Jalla merahmati kita
semua! Aamiin
Sumber:
-
Al-Quran
Muhammad Imam. 2012. Fathul Majid: Penjelasan Lengkap Kitab
Tauhid. Jakarta: Darul Haq.
-
Al-Mubarakfuri
Shafiyyurrahman. 2016. Sirah Nabawiyah:
Sejarah Hidup Nabi Muhammad. Jakarta: Darul Haq.
Comments