Posts

Showing posts from April, 2017

Memaknai Perjalanan Isra’ dan Mi’raj

Oleh Eka Putri Juliana I sra’ Mi’raj merupakan perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dari Makkah (Masjidil Haram) ke Madinah (Masjidil `Aqsa) dengan menunggangi hewan Buraq . Kenaikan beliau ke langit dunia bersama Malaikat Jibril untuk menghadap Allah Yang Mahaperkasa. Peristiwa ini memiliki makna besar bagi umat manusia. Perjalanan yang dilakukan Rasulullah pada saat itu terjadi pada masa-masa kesedihan (tahun kesedihan) yang dialami karena berpulangnya istri dan paman tercinta Rasulullah ke Rahmatullah. Peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai pengobat duka dan perjalanan spiritual. Maka dari itu, peristiwa ini bukanlah kejadian yang tanpa makna. “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami” (Al-Isra’:1) Pe

Empowering Your Love

Image
P embahasan cinta selalu unik. Persoalan cinta ini terus dibahas berulang-ulang. Mengapa begitu? Apakah masalah? Tidak, cintanya bukan masalah, tapi bagaimana sikap kita ketika datang cinta itu yang terkadang menjadi masalah. Bagaimana mendayagunakan cintanya? Ketika seseorang jatuh cinta, tergantung bagaimana muslimah memberdayakannya. Jangan salahkan cintanya, tapi bagaimana kita mendayagunakan cintanya. “Falling in Love isn’t haram. What you do with that love is what makes it haram or halal.” – Yasir. Ternyata perasaan cinta tidak serta merta berasal dari perasaaan. Ada hormone , ada rangsangan. Respon otak, pengeluaran hormone . Misalnya ketika bersama laki-laki dekat dan enggak ada perasaan. Fungsi penglihatan itu pengaruh sama kerja otak untuk mengeluarkan hormone . Lihat Q.S. Al-Mukminun: 14  “ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, b

Kalimat Penakluk Dunia

Image
Oleh Fikri Yafie La ilaha illallah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata. Inilah kalimat tauhid (mengesakan Allah) yang sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun keseharian tersebut terkadang membuat kalimat ini menjadi hal yang biasa untuk diucapkan dan dengar. Padahal inilah kalimat yang melandasi dakwah tauhid Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dimusuhi para penguasa Quraisy di Mekkah, inilah kalimat yang menyebabkan banyaknya para kaum muslimin terbunuh, inilah kalimat yang membuat para bangsawan Romawi bergetar lututnya, dan inilah kalimat yang sampai saat ini melandaskan keyakinan kita untuk menyembah Allah Azza Wa Jalla. Banyak kisah kaum muslimin yang berlandaskan kalimat tauhid ini, sebelum mengetahui kisah tersebut, hendaknya kita mengetahui arti dan makna kalimat tauhid ini.  Kalimat La ilaha illallah, kalimat sederhana yang hanya terdiri dari tiga huruf  “alif”, “lam”, “ha”. Secara bahasa kalimat ini memiliki art

Ketika Keadilan "Terluka"

oleh  Dian Fhaatma Thaib Suatu masa di pemerintahan khalifah Umar Bin Khattab, tersebutlah seorang gubernur nan mashur kerajaannya di negeri Mesir bernama Amr Bin Ash. Kala itu Amr Bin Ash ingin mendirikan mesjid didekat istananya nun megah, namun sebuah gubuk tua milik seorang kakek Yahudi yang berdiri tepat dilokasi pembangunan mesjid yang membuat pembangunan mesjid tidak bisa dilanjutkan. Berbagai upaya telah dilakukan agar kakek Yahudi tersebut bersedia menjual gubuk miliknya, tetapi tetap saja gagal.  Geram karena usahanya tidak membuahkan hasil, Amr Bin Ash memutuskan untuk merubuhkan gubuk tersebut secara paksa. Melihat kesewenangan yang dilakukan gubernurnya, sang kakek berpikir “Amr Bin Ash hanya seorang gubernur, pasti masih ada orang yang memimpin diatasnya”, setelah bertanya-tanya pada penduduk Mesir, ia akhirnya mengetahui bahwa gubenurnya tersebut dipimpin oleh seorang khalifah yang terkenal sangat adil dan bijaksana dalam memutuskan perkara, orang terseb